Para
ilmuwan menyebut, partikel tuhan adalah elemen kunci untuk memprediksi
masa depan. "Berdasarkan perhitungan, puluhan miliar dari sekarang bakal
terjadi malapetaka dunia," kata fisikawan dari National Accelerator
Laboratory di Batavia, Negara Bagian Illinois, Amerika Serikat, Joseph
Lykken, seperti dilansir situs sains, LiveScience, Rabu (20/2/2013).
Tapi kini, sejumlah ilmuwan menyebut, partikel yang dihasilkan akselelator sepanjang 27 km di Large Hadron Collider (LHC) ini sejatinya sebuah sinyal menakutkan bagi manusia: tanda kehancuran dunia.
Tanggal 4 Juli 2012 menjadi hari bersejarah bagi para ilmuwan fisika. Center for Nuclear Research (CERN) mengumumkan sebuah temuan penting, partikel baru yang 99,999% konsisten dengan apa yang selama ini dicari: Higgs boson atau populer dengan nama "Partikel Tuhan".
Pernyataan tersebut diungkapkan dalam pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Science pada Senin 18 Februari 2013. "Ini menunjukkan jagad raya tidak stabil. Semua ini bakal tersapu bersih," sambung Lykken.
Untuk diketahui, partikel Higgs boson adalah manifestasi dari medan energi di alam semesta, "medan Higgs" yang menjelaskan bagaimana partikel mendapatkan massa.
I. Joseph Kroll, fisikawan dari University of Pennsylvania menjelaskan, apabila massa partikel baru tersebut sekitar 126 miliar elektron volt, atau sekitar 126 kali massa proton, maka secara mutlak alam semesta menjadi tidak stabil dan berujung pada akhir dunia. Ini lantaran "medan Higgs" yang berada di mana-mana dapat mempengaruhi ruang hampa di alam semesta.
Akan tetapi, apabila massa Higgs hanya beberapa persen saja, alam semesta tidak akan hancur. Demikian ditegaskan para ilmuwan.
"Secara pribadi, penemuan Higgs sangat mengejutkan," kata I. Joseph Kroll, fisikawan dari University of Pennsylvania. "Bagi saya, penemuan ini benar-benar prestasi luar biasa."
Jika Higgs boson benar telah ditemukan, lanjut Kroll, teori ini sangat bermanfaat. "Tidak hanya menegaskan teori bagaimana partikel memperoleh massa, tetapi juga memberikan perhitungan atau prediksi baru, sebelumnya tidak mungkin dilakukan," ujar dia.
Sementara, Christopher Hill, seorang ahli fisika teoritis di Fermi National Accelerator Laboratory mengatakan, "massa Higgs berhubungan dengan seberapa stabil ruang hampa dunia."
"Ini benar-benar bisa menjadi kosmik, secara kebetulan. Atau mungkin juga ada beberapa partikel fisika yang menyebabkan ini. Tapi perlu ditegaskan, semua ini baru yang kita tidak pernah tahu sebelumnya."
Ditemukan sejak 49 tahun silam
Teori serta nama "Higgs boson" ditemukan Peter Higgs 49 tahun silam saat sedang berjalan-jalan di Cairngorms, sebuah kawasan pegunungan di wilayah timur Dataran Tinggi Skotlandia.
Higgs kemudian mengajukan proposal mengenai partikel yang mengisi massa melalui interaksinya dengan kehadiran "medan lain" yang tersebar di jagat raya. "Medan lain" itu tidak terlihat dan membentang di sepanjang alam semesta dan memberikan massa kepada partikel-partikel, membuat mereka menyatu, dan mulai membentuk bintang serta planet.
Penemuan serupa ditemukan para ilmuwan CERN dan diumumkan pada Juli 2012. Mereka mendeklarasikan penemua serupa, yang mirip dengan yang ditemukan Higgs.
Namun ada sejumlah ilmuwan yang meragukan kebenaraan penemuan tersebut, seperti Profesor ternama Stephen Hawking yang tidak mempercayai adanya partikel tuhan, dan berani bertaruh US$ 100 dolar dengan temannya, sesama peneliti, Gordon Kane. Tapi, ilmuwan CERN berhasil membuktikan fakta-fakta kebenarannya dan Hawking pun kalah taruhan. (Riz)
Tapi kini, sejumlah ilmuwan menyebut, partikel yang dihasilkan akselelator sepanjang 27 km di Large Hadron Collider (LHC) ini sejatinya sebuah sinyal menakutkan bagi manusia: tanda kehancuran dunia.
Tanggal 4 Juli 2012 menjadi hari bersejarah bagi para ilmuwan fisika. Center for Nuclear Research (CERN) mengumumkan sebuah temuan penting, partikel baru yang 99,999% konsisten dengan apa yang selama ini dicari: Higgs boson atau populer dengan nama "Partikel Tuhan".
Pernyataan tersebut diungkapkan dalam pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Science pada Senin 18 Februari 2013. "Ini menunjukkan jagad raya tidak stabil. Semua ini bakal tersapu bersih," sambung Lykken.
Untuk diketahui, partikel Higgs boson adalah manifestasi dari medan energi di alam semesta, "medan Higgs" yang menjelaskan bagaimana partikel mendapatkan massa.
I. Joseph Kroll, fisikawan dari University of Pennsylvania menjelaskan, apabila massa partikel baru tersebut sekitar 126 miliar elektron volt, atau sekitar 126 kali massa proton, maka secara mutlak alam semesta menjadi tidak stabil dan berujung pada akhir dunia. Ini lantaran "medan Higgs" yang berada di mana-mana dapat mempengaruhi ruang hampa di alam semesta.
Akan tetapi, apabila massa Higgs hanya beberapa persen saja, alam semesta tidak akan hancur. Demikian ditegaskan para ilmuwan.
"Secara pribadi, penemuan Higgs sangat mengejutkan," kata I. Joseph Kroll, fisikawan dari University of Pennsylvania. "Bagi saya, penemuan ini benar-benar prestasi luar biasa."
Jika Higgs boson benar telah ditemukan, lanjut Kroll, teori ini sangat bermanfaat. "Tidak hanya menegaskan teori bagaimana partikel memperoleh massa, tetapi juga memberikan perhitungan atau prediksi baru, sebelumnya tidak mungkin dilakukan," ujar dia.
Sementara, Christopher Hill, seorang ahli fisika teoritis di Fermi National Accelerator Laboratory mengatakan, "massa Higgs berhubungan dengan seberapa stabil ruang hampa dunia."
"Ini benar-benar bisa menjadi kosmik, secara kebetulan. Atau mungkin juga ada beberapa partikel fisika yang menyebabkan ini. Tapi perlu ditegaskan, semua ini baru yang kita tidak pernah tahu sebelumnya."
Ditemukan sejak 49 tahun silam
Teori serta nama "Higgs boson" ditemukan Peter Higgs 49 tahun silam saat sedang berjalan-jalan di Cairngorms, sebuah kawasan pegunungan di wilayah timur Dataran Tinggi Skotlandia.
Higgs kemudian mengajukan proposal mengenai partikel yang mengisi massa melalui interaksinya dengan kehadiran "medan lain" yang tersebar di jagat raya. "Medan lain" itu tidak terlihat dan membentang di sepanjang alam semesta dan memberikan massa kepada partikel-partikel, membuat mereka menyatu, dan mulai membentuk bintang serta planet.
Penemuan serupa ditemukan para ilmuwan CERN dan diumumkan pada Juli 2012. Mereka mendeklarasikan penemua serupa, yang mirip dengan yang ditemukan Higgs.
Namun ada sejumlah ilmuwan yang meragukan kebenaraan penemuan tersebut, seperti Profesor ternama Stephen Hawking yang tidak mempercayai adanya partikel tuhan, dan berani bertaruh US$ 100 dolar dengan temannya, sesama peneliti, Gordon Kane. Tapi, ilmuwan CERN berhasil membuktikan fakta-fakta kebenarannya dan Hawking pun kalah taruhan. (Riz)